Akhir-akhir ini di media sosial ramai diperbincangkan ketika Risma blusukan ketemu dengan tunawisma atau sebut saja gelandangan. Ada yang menuduhnya setingan. Setelah diverifikasi, berita setingan adalah hoax seperti kata para orang-orang yang hobinya nyinyir diluar sana, salah satunya yakni si Fadli Zon.
Padahal, Fadli dan Risma ini hobinya sama, yakni blusukan, tapi beda konteks dan lokasi aja. Risma blusukan untuk melihat permasalhan sosial, sedangkan Fadli zon yang tadi saya bicarakan sibuk blusukan menggunakan akun medianya untuk hal yang tidak senonoh dilakukan oleh seorang anggota dewan. Bahkan bicara tentang kecanduan blusukan hingga pencitraan. Semua mata pasti terarah pada Risma yang sedang heboh blusukan di Jakarta.
Bukan Fadli Zon kalau gak kerap mengkomentari apapun yang dilakukan oleh pemerintah. Bukan hanya yang dilakukan Jokowi, bahkan apa yang dilakukan menterinya pun gak luput dari nyinyirannya. Apakah itu wajar? Menurut saya sih wajar, karena memang itu sudah seperti ladang Fadli Zon dalam mencari simpati para konstituennya.
Ya memang, di dunia ini menyuarakan pendapat memang diperbolehkan, apalagi kita hidup dan menganut paham mengenai kebebasan berpendapat. Namun jika yang kita suarakan tersebut bukan suatu hal yang baik mending lebih baik diam saja.
Seolah kebal dengan omongan yang ada, Fadli Zon dengan jari jemarinya masih sibuk nyinyir dan berselacar di dunia maya, khususnya di Twitter.
Di twitter, Fadli Zon bisa puas untuk bersuara, bahkan melakukan blusukan seperti yang dilakukan Risma. Namun, ini berbeda, blusukan Fadli ini adalah blusukan ke akun yang memuat video tidak senonoh. Menjadi tak heran jika akun Fadli Zon kena gep sama netizen me-like video bokep.
Sebelumnya ada berita bahwa Fadli mengelola akunnya sendiri. Namun, setelah insiden like akun bokep, dirinya membantah dan mengatakan bahwa akun Fadli Zon dikelola oleh beberapa admin.
Ya percaya atau tidak, ya silahkanlah berkilah. Tetapi, kalau seorang admin mengelola akun orang penting, saya yakin tidak akan berani stanby menjelajah dunia maya hingga menemukan bokep. Berbeda kalau akun itu milik pribadi, maka akan suka-suka digunakan untuk berselancar.
Terlepas dari apapun itu, sejarah sudah menambah list pejabat yang dipermalukan karena bokep di twitter, yang pertama Tifatul Sembiring yang follow akun bokep, sekarang akun Fadli yang like video bokep.
Dan konon katanya nih ya, jika Fadli terbukti bersalah melanggar UU ITE sanksinya akan dikenakan pidana selama 5 tahun loh, yah makin banyak aja waktu fadli rebahan di bui sambil berselancar di dunia perbokepan