Hai mantan. Namanya mantan pasti selalu dekat dengan penyesalan, selalu datang terlambat. Seperti SBY sebagai mantan presiden tiba-tiba bersuara lagi. Setidaknya ada dua poin penting yang terlihat dari pernyataan Pak Mantan.
Pertama, kerukunan dan harmoni yang retak di tengah masyarakat, tak terkecuali TNI Polri. Terjadi Polarisasi politik dan identitas. Kedua, soal vaksin. Kata Pak Mantan, Tuhan tidak suka kalau kita berpikir bahwa setelah divaksin, ekonomi akan kembali normal.
Sebelum masuk pada penjelasan atau bantahan, untuk meluruskan opini Pak Mantan, kita perlu menganalisa terlebih dulu, kenapa tiba-tiba saja, Pak Mantan membahas polarisasi di tengah masyarakat terkait politik, identitas dan agama.
Kalau di point nomer dua, soal vaksin, sekalipun agak miring, ya wajar saja. Memang ini periode vaksinasi. Menjadi wajar Pak Mantan bahas vaksin. Semua orang bicara vaksin, pro dan kontra. Tapi soal polarisasi, kerukunan dan harmoni yang retak, ini dalam rangka apa?
Kalau mau dikaitkan dengan Pilkada, sudah terlalu lama. Pencoblosan dilakukan 9 Desember 2020. Hari ini sudah Januari. Lebih dari sebulan. Jadi ga relevan bahas politik identitas, polarisasi dan sejenisnya.
Lalu pertanyaannya, polarisasi apa? Kerukunan dan harmoni apa yang retak?
Nah pernyataan Pak Mantan soal polarisasi dan harmoni yang rusak, pun pasti ada pemicunya. Pertanyaannya, isu apa yang berdekatan dan relevan dengan polarisasi serta harmoni yang katanya retak?
Satu-satunya isu adalah pemblokiran rekening FPI dan kroninya. Ini adalah konsekuensi terbaru untuk FPI, setelah baliho Rizieq di rusak TNI, 6 laskarnya ditembak mati Polisi, FPI jadi ormas terlarang, Rizieq ditangkap polisi dan menyandang 3 kasus tersangka sekaligus.
Karena masyarakat biasa ga ada masalah. Malah bersyukur FPI dibubarkan dan jadi ormas terlarang. Kita juga bersyukur Rizieq ditangkap sehingga provokasi di tengah masyarakat jadi berkurang.
Pertanyaan menariknya mungkin kenapa baru sekarang? Bukankah serangkaian konsekuensi itu sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu? Kenapa saat rekening FPI diblokir baru kemudian Pak Mantan bicara harmoni yang retak? Apakah dari 87 rekening terblokir itu ada yang berkaitan dengan Pak Mantan?
Kemudian soal vaksin. Kata Pak Mantan Tuhan tidak suka kita berpikir untuk hidup normal setelah vaksinasi.
Lebih dari itu, Tuhan apa yang dimaksud Pak Mantan? apakah Tuhan di Candi Hambalang atau di mana? ini juga perlu jelas. Baru setelah itu kita bisa bertanya apakah Tuhan lebih suka suara Pak SBY atau Awkarin? Ini penting untuk bangsa Indonesia agar tidak salah dalam menafsirkan kesukaan dan ketidak sukaan Tuhan pada bangsa ini.