Dengan kebangaan yang tanpa malu, Anies memamerkan warna-warni unfaedah di bawah flyover. Dimasa pandemi seperti ini, cat warna-warni di atas genteng dan juga di bawah flyover itu tak akan pernah meredakan jumlah penderita covid. Tapi begitulah Gabener.
Masalah covid pun Anies lepas tangan. Lalu kini membanggakan warna-warni di bawah flyover. Apa tidak malu orang ini? Cara memboroskan anggaran kah itu? Bagaimana masyarakat bisa merasakan manfaat keberadaan Gubernur ini? Atau karena memang namanya Gabener sehingga warga tak merasakan manfaat dari kinerjanya?
Banyak hal yang wajib dibenahi di Jakarta ini. Dan cat warna-warni tidak akan menyelesaikan masalah itu. Bukankah dulu dia pernah mengatakan bahwa pembangunan mental itu juga penting daripada pembangunan fisik? Kata-kata memang mudah diucapkan tapi penerapannya selalu kabur dari komitmen.
Bagi kaum kadrun, merasa nyaman dengan apa yang dilakukan Anies. Fanatik buta makin disukai Anies. Karya apapun yang Anies buat, bagi kadrun adalah prestasi yang gemilang. Contohnya saja patung bambu yang akhirnya harus dihancurkan itu, kaum kadrun pemilih Anies bersorak. Padahal kalau dicermati dari atas, patung bambu itu mirip orang yang lagi senggama. Wkwk!
Nah, cat warna-warni yang ada di bawah flyover itu ternyata kalau diamati sangat mirip dengan bendera atau simbol elgebete. Apakah Anies adalah pendukung elgebete? Who knows, hanya dia dan Tuhan yang tahu. Tapi setidaknya, dia didukung Rocky Gerung dan Sandiaga.
Dan semestinya sih Anies sudah wajib lengser. Para pendukungnya atau buzzernya sudah pada kualat. Sebut saja EFPEI yang sudah jadi ormas terlarang. EFPEI tak akan lagi bertaji di Jakarta. Tak ada lagi pasokan dana.
Bagi penggemar Anies tentu memujinya walau hanya dengan cat warna-warni di bawah flyover itu. Ada yang mengatakan bahwa kawasan senin sekarang sudah indah. Bahkan ada yang berkomentar sudah tidak ada lagi copet. Padahal, baru selesai dicat, copet langsung hilang? Wadaaaw!
Cat warna-warni itu hanyalah untuk menyenangkan para penggemarnya yang sulit berpikir lagi. Pokoknya Anies bagi mereka adalah pemimpin yang se-iman tanpa cela. Justru bagi mereka, Anies ini sedang didholimi oleh para Cebong, buakakak.
Meski anggaran boros dan tak bermanfaat buat kemanusiaan warga Jakarta, ia tetap disanjung oleh para penggemar Anies yang sulit melihat mutiara yang indah. Dan tentu saja keberadaan Risma beberapa hari yang lalu, para penggemar Anies ikut okestra nyinyirin Risma.