Meski Agus sang ketum Partai Demokrat sudah melakukan konpres dan mengaku dikudeta yang dilanjutkan pemecatan beberapa kader, tak sedikitpun menyurutkan langkah KLB. Justru pemecatan dan serangan dari Cikeas serta para kroconya menjadikan konflik internal partai semakin panas.
Sebelumnya Irwan sebagai wasekjen Demokrat mendapat tamparan dari Hency selaku pendiri PD karena menyeruhnya istirahat. Tak terima disebut seperti lansia, Hency justru menyebut Irwan sebagai abdi dalem Cikeas yang baru kemarin sore terjun di politik.
Akun digembok juga sempat mencuitkan kalau tadi malam ada rapat di Cikeas untuk menjegal KLB, bersamaan dengan itu, Andi Mallarangeng juga terlibat adu mulut dengan Max Sopacua hingga berbuntut panjang.
Max Sopacua menyakini dan memastikan KLB akan tetap digelar dalam kondisi apapun. Dirinya juga menegaskan bahwa yang menentukan jalan atau tidaknya KLB bukan dari Si Agus ataupun Susilo Bambang Yudhoyono (Pepo).
Terkait KLB yang akan dijalankan disebut abal-abal oleh pimpinan Partai Demokrat, termasuk dari Sekjen Partai Demokrat Andi Mallarangeng, Max Sopacua mengaku tidak mempersoalkan. Dirinya tetap memastikan KLB akan tetap berjalan.
Andi Mallarangeng juga menyebut bahwa Max Sopacua bukan lagi kader Demokrat. Pasalnya menurut Andi, Mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu sudah pindah ke Partai Emas dan bahkan menjadi Ketua Dewan Pembina.
“Secara otomatis bukan lagi anggota Partai Demokrat, mestinya tidak perlu lagi bicara soal Partai Demokrat,” ujar Andi dalam acara Primetime News ‘MetroTV’, Rabu (3/3/2021).
Menanggapi hal itu, Max Sopacua tidak terima. Dirinya mengaku sejauh ini masih menjadi bagian dari partai berlogo mercy itu.
Max Sopacua juga menegaskan tidak ada yang bisa memutuskan dirinya keluar ataupun dikeluarkan dari Partai Demokrat, kecuali keputusan dari pengadilan.
“Hanya pengadilan yang boleh memutuskan Max Sopacua dikeluarkan atau dipecat dari Partai Demokrat atau tidak,” tegasnya.
“Seperti halnya teman-teman yang tujuh orang (Yus Sudarso, Tri Yulianto, Syofwatillah Mohzaib, Darmizal hingga Marzuki Alie),” imbuhnya.
Max Sopacua menegaskan bahwa keputusan Partai Demokrat untuk mengeluarkan kadernya tidak berlaku jika bukan dari keputusan di pengadilan.
Dirinya justru mempersoalkan keberadaan Andi di Partai Demokrat. Menurutnya, Andi yang pernah bermasalah dengan hukum tidak seharusnya masih menempati jabatan di Partai Demokrat.
“Orang yang keluar dari penjara jangan masuk ke politik lagi karena Anda dipenjara itulah yang menghancurkan Partai Demokrat pada waktu itu,” imbuhnya.
Karena dengan apa yang terjadi di Hambalang, elektabilitas Partai Demokrat turun derastis. Max Sopacua menyebut Andi sudah tidak pantas menjadi seorang kader partai politik dan harusnya keluar dari Partai Demokrat.
“Saya minta Pak Andi sadar bahwa orang-orang yang duduk di dalam kepartaian itu harus bersih.” tegasnya.
Akhirnya bisa ditebak ke mana arah partai mercy yang kini menjadi partai gurem itu. Ketiadaan publik figur yang diharapkan ditambah kisruh internal lama-kelamaan akan membuatnya tenggelam.