Munarman akan lebih mengenaskan nasibnya ketimbang Rizieq. Padahal selera untuk maslah harim lebih bagus Rizieq. Dan benar juga bahwa Munarman jauh lebih berbahaya dibanding Rizieq. Munarman itu ibarat otak dan Rizieq adalah semacam pion.
Rizieq, melalui tiga kasusnya (belum termasuk kasus lama yang belum diusut ulang) terancam beberapa tahun penjara. Tapi Munarman lebih parah, kabarnya bisa dihukum seumur hidup. Kasihan ya Mbak Lily, lebih kasihan lagi anak istrinya dirumah.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat (Kabagpenum Divhumas) Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan Munarman disangkakan dua pasal dalam UU No.5 Tahun 2018 Tentang Tindak Pidana Terorisme. Pertama pasal 14 juncto pasal 7, kedua pasal 15 juncto pasal 7, dengan ancaman pidana berupa hukuman penjara seumur hidup.
Pasal 14 UU No.5 Tahun 2018 berbunyi: Setiap Orang yang dengan sengaja menggerakkan orang lain untuk melakukan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7…
Pasal 15 UU No.5 Tahun 2018 berbunyi: Setiap orang yang melakukan permufakatan jahat, persiapan, percobaan, atau pembantuan untuk melakukan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7…
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan bermaksud untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa atau harta benda orang lain, atau untuk menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis, atau lingkungan hidup, atau fasilitas publik, atau fasilitas internasional, dipidana dengan pidana penjara paling lama seumur hidup.
Jadi bisa ditarik kesimpulan kalau Munarman diduga bermain di balik layar dalam tindakan terorisme entah itu menghasut orang lain, membantu dalam hal persiapan maupun rencana tindakan terorisme. Dan ancamannya memang lebih berat. Hukuman maksimal seumur hidup.
Selama ini kita berpikir Rizieq adalah orang menjadi biang kerok semua kekacauan ini. Tapi saat ini kita sudah sadar Munarman adalah salah satu orang yang seharusnya ditindak tegas sedari dulu. Munarman dianggap terlibat dalam aktivitas terorisme meski tidak langsung terjun ke lapangan.
Dari foto acara baiat di Makassar tahun 2015 lalu sudah jelas kalau orang ini diam-diam merencanakan sesuatu. Caranya membela diri saat hadir dalam acara Mata Najwa malah menunjukkan bahwa gerak-geriknya sangat mencurigakan.
Aneh kalau dia tidak tahu soal acara baiat. Apalagi dia diduga juga hadir di Jakarta dan Medan. Tidak masuk akal kalau dia tidak tahu apa-apa. Apalagi dia adalah salah satu petinggi FPI. Tak mungkin dia tidak tahu. Jelas-jelas ini ngeles.
Ngeles pun percuma karena bukti selalu menang. Sebagus apa pun mereka berusaha menutupi kebusukan, lama-lama pasti akan ketahuan.
Tapi intinya Rizieq dan Munarman sama-sama harus ditindak tegas. Sama-sama satu kelompok, dalam naungan ormas FPI yang dikenal perusak ketenangan masyarakat. Sama-sama tukang bikin rusuh. Sama-sama satu komplotan.
Ini adalah akhir dari kiprah Munarman. Kalau pun nanti tidak seumur hidup, setidaknya hukumannya bakal lebih lama dari biasanya. Dan ini adalah berita baik buat kita semua dan negara ini. Siapa pun yang berusaha membuat resah baik itu intimidasi, persekusi apalagi teror, maka mereka harus diberantas apa pun ceritanya.
Harusnya Munarman kabur selagi masih bisa. Kabur dan tidak usah pulang lagi. Bila perlu pergi bersama dengan komplotannya, minggat dari negara ini, pindah ke negara lain yang dianggap sesuai dengan impiannya. Tapi mereka mungkin merasa sombong dan yakin tidak akan ditindak tegas negara.
Dengan dukungan tameng dari pendukung serta narasi kriminalisasi dan menjual agama, mereka yakin sekali tidak tersentuh oleh pemerintah dan hukum.
Bisa dibilang, mereka di atas angin, hingga menjadi lengah dan tidak waspada. Ternyata mereka sudah lama diincar dan ditarget. Kesabaran pemerintah dan pihak kepolisian sudah menipis ketika mereka makin lama makin tidak ada otak.
Sudah lama mereka bikin semak dan menjadi parasit yang pelan-pelan ingin menghancurkan negara ini. lalu berusaha mengganti ideologi negara. Kalau mereka ingin menghancurkan NKRI, maka negara wajib menghancurkan mereka duluan.