Siapa yang tidak kenal dengan Yahya Waloni, Nandar dan mualaf-mualaf lainnya itu berlagak pintar dengan ilmunya yang cetek tetapi berlagak seakan-akan paling pintar sejagad raya, bahkan paling pintar se-Galaksi Bima sakti. Ustad Menachem Ali memang sangat sering kali membahas Alkitab seolah-olah dia menguasainya lalu membuat pernyataan-pernyataan tak masuk akal.
Ustad Menachem Ali ini lewat sebuah ceramahnya mengatakan soal kelahiran Yesus, dimana dia mengatakan secara serampangan bahwa Yesus lahir akibat Maryam berzinah dengan serdadu Romawi. Itu katanya. Saya kaget. Kok yang katanya orang pintar, beginikah cara dia berdialektika? Kerangka berpikirnya rusak dan kacau banget ini orang.
Ada video berjudul ‘Ust Menachem Ali: Yesus Lahir akibat Mariah Berzinah’ silakan Anda semua cari dan tonton dari Channelnya Yusuf Manubulu. Memang sih video ini telah tayang pada beberapa bulan lalu. Awalnya Ali menyinggung soal Surat Maryam. Dia mengatakan bahwa dalam surat tersebut, Maryam disebutkan pernah bertemu dengan sejumlah ulama.
“Dalam Surah Maryam itu ada potongan bunyinya begini, ketika si Maryam itu di hadapan ulama-ulama, jadi ulama-ulama ini datang bersama gengnya kemudian di situ dakwah,” kata Ustad Menachem Ali. Menurut logika berpikir dia, karena pada saat itu para ulama menanyakan kepada Maryam soal mengapakah ibu dari Yesus itu berzinah. Mereka mengatakan, kenapa ibumu itu bukan pezinah, tapi kok kamu berzinah?
Nah menurut ustad yang pinternya tidak ketulungan ini, PERTANYAAN ulama tersebut merupakan TUDUHAN bahwa Maryam memang telah berzinah. Ia pun menyebut Maryam berzinah dengan serdadu (tentara) Romawi. “Jadi ini memang tuduhan bahwa Maryam itu dianggap berzinah. Berzinah dengan siapa? Berzinah dengan serdadu Romawi,” kata si Ali ini.
Ali pun rupanya tak puas sampai di situ, dia lalu kemudian menyinggung kelahiran Yesus Kristus dalam kitab Injil. Kali ini dia mengutip injil. Dalam Injil, menurut dia, bahwa Maryam (Maria) telah mengandung Yesus sebelum wanita itu menjalin hubungan dengan Yusuf sebagai suami istri.
“Ini saya kutipkan dari Injil Matius pasal 1 ayat 18 dan seterusnya. Bunyinya begini, kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: …..pada waktu Maria ibunya bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami istri,” kata Ustad Ali.
Berdasarkan catatan sejarah pada Kitab Matius tersebut dia lantas berani menyimpulkan bahwa sejak awal Maryam (Maria) telah berzinah lantaran mengandung Yesus sebelum wanita itu berhubungan dengan Yusuf. Luar biasa ini orang. Katanya lagi begini, “Karena memang sejak awal, ini manusia perempuan yang bernama Maryam telah mengandung. Mengandung dari siapa? Normal manusia kalau ada anak perempuan mengandung pasti itu ada yang melakukannya.”
Hai Ali, Apakah Anda tidak cukup ilmu atau tidak cukup waktu untuk mempelajari Quran-mu? Bukankah di dalam Alquran sendiri dikatakan bahwa Maryam memang melahirkan tanpa bersetubuh? Masak sih Anda lebih pecaya khayalan daripada kebenaran Kitab Suci dua agama Samawi?
Di dalam Alquran surat Ali ‘Imran ayat 45 disebutkan begini, ketika malaikat Jibril mengungkapkan kepada Maryam soal anaknya. “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”
Makanya dalam ilmu Kalam Isa disebut sebagai “Kalimatullah”. Sebagian Surat An-Nisa’ Ayat 171 berkata… Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan KALIMAT-NYA YANG DISAMPAIKAN-NYA KEPADA MARYAM, dan roh dari-Nya. …
Setelah membaca itu semua, baik dari Alquran maupun dari Alkitab, masikah Anda mau menista Maria dan Yesus? Bahwa Maria berzinah dengan serdadu Romawi? Selama berabad-abad para ahli, bahkan semua filsuf mencoba mencari tahu dan mendefinisikan apa itu KEBENARAN.
Mereka tidak sanggup. Mereka tidak mampu. Rupanya pertanyaan yang coba dicari tahu itu keliru, bukan APA itu kebenaran tetapi mestinya bertanyalah SIAPA Kebenaran yang sejati itu. Itulah yang harus dicari tahu. Carilah Kebenaran yang sejati itu, maka Kebenaran itu akan memerdekakan kamu!