Tidak butuh untuk menjadi muslim untuk berdiri membela Palestina. Yang dibutuhkan adalah kemanusiaan. Penjajahan, imprealisme, dan kolonialisme harus dihapuskan dari bumi. Seluruh umat manusia memiliki hak untuk menikmati kemerdekaan.
Siapa yang peduli dengan nyinyiran pembaca karena mendukung Palestina. Misalnya dianggap tidak paham sejarah konflik Palestina-Israel. Tak perlu meladeni nyinyiran sampah tersebut. Justru bagi yang sudah membaca sejarah konflik Palestina-Israel dari berbagai sumber dan sudut pandang, maka pasti secara tegas mendukung Palestina.
Tulisan ini tentang narasi ngawur dari para ustadz dalam menyikapi konflik Palestina-Israel. Sebauh narasi yang membuat ajaran Islam seolah-olah sulit dirasionalkan.
Seperti kita tahu mayoritas umat Islam Indonesia mendukung Palestina. Berbagai ormas seperti NU, Muhammadiyah, FPI, dan ormas lain kompak mendukung Palestina untuk merdeka. Khusus untuk konflik Palestina-Israel, umat Islam dari berbagai aliran bisa satu suara. Berbeda dengan konflik lain seperti yang terjadi di Syuriah yang memunculkan perbedaan sikap umat Islam Indonesia.
Salah satu ustadz yang getol mendukung Palestina adalah UAS (Ustadz Abdul Shomad). UAS bahkan sampai menggalang dana kemanusiaan untuk membantu rakyat Palestina meskipun entah dana tersebut nantinya benar-benar sampai ke rakyat Palestina atau tidak.
Dalam sebuah momen, UAS ditanya kenapa Allah tidak memusnahkan atau menghancurkan Israel. Padahal Allah punya kekuasaan penuh untuk mengendalikan dunia, termasuk binasakan Israel yang selama ini jadi sumber konflik dan menyerang muslim di Palestina.
Dlam video lama, Ustadz Somad pernah mengulas pertanyaan kenapa Israel tidak dibinasakan oleh Allah SWT. UAS menjawab menurut cerita gurunya, ternyata ada maksud mulia dari Allah kenapa Israel tetap dibiarkan eksis.
Dalam mengulas soal kok Israel yang brutal dan kejam itu tetap eksis, dengan nada yang tinggi dan sangat geram sekali. Dalam sebuah kajian, Ustadz Somad mengulas kenapa Israel tetap dibiarkan eksis oleh Allah.
“Kenapa Allah nggak binasakan Israel, menangis Syekh Abdul Karim al Maqdisi menceritakan pada Syekh Abdul Sattar. Syekh Abdul Sattar menceritakan itu dengan berlinang air mata, aku menceritakan sekarang itu kepada kalin dengan berlinang air mata,” ujar Ustadz Somad menceritakan respons ulama tersebut dikutip dari akun Instagramnya, Senin (17/5/2021).
Selanjutnya UAS menjelaskan dalam sejarah di masa lalu, ada beberapa kaum laknat yang dibinasakan dan mati hilang.
“Kenapa (Israel) tak dibinasakan Allah? kaum Ad mati hancur, kaum Tsamud mati, kaum Madyan mati. Kenapa yang terlaknat ini masih hidup?” ujarnya.
“Pertanyaan ini pernah kutanyakan pada guruku di Al Azhar, Syekh Muhammad Jibril, kenapa Allah tak binasakan Israel di Palestina. Apa kata Syekh Muhammad JIbril, Kalau Allah binasakan Israel lalu kau masuk surga pakai cara apa? Allah biarkan mereka hidup supaya engkau berjihad di jalan Allah,” jelas guru itu kepada Ustadz Somad.
Dari jawaban gurunya itu, Ustadz Somad akhirnya mengerti dan menyampaikan pesan dari gurunya, agar muslim memanfaatkan apa yang ia miliki untuk berjihad di jalan Allah.
Jawaban UAS mungkin tidak salah, tapi mungkin kurang tepat dalam konteks saat ini. Jawaban UAS justru membuat banga Palestina menjadi pesimis untuk terus memperjuangkan kemerdekaannya. Sebab, seolah-olah keberadaan Israel hanya sebagai umpan agar umat Islam bisa melakukan jihad melawan Israel dan itu menjadi jalan masuk surga.
Sepertinya semua umat Islam ingin masuk surga termasuk rakyat Palestina. Rakyat Palestina juga ingin merasakan kemerdekaan di dunia. Bisa merasakan hidup enak, bahagia, sejahtera, tanpa mengalami penindasan dan penjajahan Israel. Misi perjuangan mereka tidak melulu soal surga, tapi juga meraih kemenangan demi kemerdekaan dan membangun peradaban di Palestina.
Jawaban UAS juga menyempitkan makna jalan menuju surga. Seolah-olah jalan menuju surga hanya dilalui dengan cara berjihad melawan Israel. Padahal, jalan menuju surga begitu banyak. Berjihad hanyalah salah satu jalan menuju surga. Padahal, jalan menuju surga begitu banyak.
Jawaban UAS juga semakin menjauhkan ajaran Islam dari aspek rasionalitas. Secara rasional, kekuatan militer Palestina memang masih kalah dari Israel. Sangat mudah bagi Allah untuk membinasakan bangsa manapun termasuk Israel, namun proses tersebut tetap melalui jalan ilmiah dan rasional, khusus konteks zaman modern seperti sekarang ini.
Harus ada penjelasan ilmiah kenapa sampai akhirnya Palestina bisa menang melawan Israel. Tidak tiba-tiba Allah menghancurkan Israel tanpa sebab ilmiah meskipun sebenarnya mudah saja.