Mungkin pimpinan KPK bisa menerima tantangan ini dan laksanakan segera agar mereka yang selama ini selalu ribut tak menentu, dapat hengkang selamanya dan KPK dapat fokus memberantas praktik korupsi dengan lebih maksimal.
Sebanyak 75 pegawai KPK menyatakan menolak pembinaan ulang terhadap 24 pegawai yang masih berpeluang menjadi ASN. 51 pegawai lainnya sudah tidak bisa dibina dan harus dipecat.
Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono menyebut pembinaan ulang kepada 24 pegawai KPK ini sebagai bentuk pelecehan. Dia mengaku lebih baik dipecat daripada harus dibina ulang. “Ini pelecehan bagi kita. Lebih baik kita dipecat. Daripada harus dibina lagi,” kata Giri.
Kepala Satgas Penyelidik KPK Harun al-Rasyid juga menolak. Dia bahkan pembinaan ulang itu akan ditolak kecuali 75 pegawai secara keseluruhan beralih otomatis menjadi ASN. “Kami sudah bersepakat dengan yang 75, bahwa kami menolak untuk dibina. Jadi, meski ada 24 yang akan dipisahkan dari 75 kami juga enggak akan mau, kecuali 75 itu secara otomatis dialihkan,” katanya.
Nah, ini namanya sangat arogan. Tidak mau dibina karena merasa lebih baik dari yang lain. Kelompok ini benar-benar sudah putus urat malunya. Jutaan orang pernah gagal tes, tapi tidak pernah semewek mereka. Justru tingkah mereka yang tak mau terima kenyataan inilah yang sebenarnya menciptakan kegaduhan dan keributan yang tak perlu.
Benar yang saya katakan dari dulu, jangan-jangan mereka maunya semuanya lolos dan dialihkan jadi ASN. Eh, ternyata bener. Ini jelas masalah ego yang tersakiti dan martabat yang terluka. Mereka gagal, dan merasa sangat dipermalukan, padahal apa yang mereka perlihatkan selama ini sudah malu-maluin.
Pimpinan KPK harusnya menerima tantangan ini. Toh, mereka yang minta sendiri. Daripada dibina, lebih baik dipecat. Ini akan lebih mempermudah penyelesaian konflik ini. Mereka tak mau dibina, silakan singkirkan saja jauh-jauh. Permintaan mereka sudah sangat keterlaluan. Maunya lolos. Memangnya KPK itu punya milik pribadi? Situ punya saham di KPK?
Harun menyebut keputusan meloloskan 24 dari 75 pegawai agar dapat dibina tak lebih dari siasat seolah-olah pimpinan KPK mengikuti arahan Presiden Jokowi. Padahal keputusan tersebut sebagai pembangkangan terhadap Jokowi. “Itu kan siasat. Siasat seakan-akan telah mengikuti arahan presiden padahal senyatanya mereka membangkang. Publik sudah pinter membaca strateginya,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberi keterangan tertulis terkait ini. Dia menyebut pemerintah sudah ikut serta dalam rapat dan menyampaikan arahan Presiden Jokowi. Akan tetapi, KPK tetap memiliki kewenangan tersendiri untuk memutuskan nasib pegawainya. “Bahwa Pimpinan KPK kemudian mengambil kebijakan lain tersendiri, hal tersebut merupakan kewenangan dan keputusan lembaga pengguna dalam hal ini KPK,” kata Moeldoko.
Kewenangan KPK tidak bisa diganggu gugat. Sudah berulang kali saya katakan, presiden tidak bisa intervensi dan ikut campur masalah di internal KPK, kecuali orang tersebut tuli dan keras kepala dan ingin cari keributan baru.
Dan satu lagi. Ini lucu. Mereka bilang lebih baik dipecat daripada dibina. Ini beneran muka tebel. Kenapa tidak bilang begini saja, “Daripada dibina, lebih baik kami mengundurkan diri,”? Kenapa tidak tunjukkan sikap jantan mengundurkan diri terlebih dahulu? Kenapa harus tunggu dipecat? Mundur saja sekarang, sehingga tidak perlu digaji lagi. Hemat anggaran.
Lagipula mereka merasa sudah hebat. Kalau pun tidak di KPK lagi, pasti banyak kok yang akan merekrut keahlian mereka, kan? Lihat saja Ahok. Orang hebat tak perlu takut, peluang selalu menunggu di hadapan mereka. Kenyataan yang terjadi saat ini adalah, sikap mereka kebalikan dari semuanya. Terlihat panik seolah kalau tidak di KPK lagi, mereka bakal jadi pengangguran dan tak tahu harus berkarir di mana lagi.
Mungkin begini. Kalau mereka mengundurkan diri, tak ada yang bisa diributkan. Tapi kalau mereka dipecat, mereka bisa teriak dan merengek lebih keras, dizalimi karena orang berintegritas disingkirkan. Drama baru mungkin sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi hal ini. Mual deh.
Buat Pimpinan KPK, kalian sudah ditantang berkali-kali tuh. Silakan jawab tantangan mereka. Mereka kayaknya makin dibiarkan, makin menjadi-jadi. Tunjukkan taring Anda.