
Warganet mempersoalkan jalan raya di Jakarta yang dijadikan lintasan road bike , sementara ada Jakarta International Velodrome , Rawamangun yang memang diperuntukkan bagi pesepeda road bike. Menurut netizen, Velodrome adalah solusi lintasan pesepeda road bike yang jelas dimiliki Pemprov DKI.
“Jalan raya dibuat khusus utk transportasi, bukan utk hobby atau olah raga. Makanya diberi batas kecepatan & aturan2. Mobil/motor yg mau olahraga balap yah di sirkut bukan di jalan. Kenapa road bike mau olahraga di jalan? Silakan ke sirkuit atau velodrome kl mau olahraga,” ujar akun Twitter @Hendrik_cng dikutip Minggu (6/6/2021).
Akun lainnya @GugiPakdhe menilai road bike memang dirancang untuk kecepatan tinggi yang tidak mungkin bisa masuk jalur sepeda yang telah disiapkan. Dia menyarankan pesepeda road bike menggunakan fasilitas Velodrome.
“Road bike dirancang untuk kecepatan tinggi, kemudian dipaksa masuk jalur sepeda. Pastinya ditolak karena gak akan bisa ngebut. Hambok ngebut di velodrome, koyo wong susah wae,” katanya.
Mau tahu tentang Jakarta International Velodrome? Velodrome, Rawamangun dibangun tahun 1973 sebagai velodrome luar ruangan berstandar nasional. Sebuah venue yang dibangun untuk mengakomodasi olahraga balap sepeda. Bangunan ini kemudian dihancurkan untuk dibangun kembali pada tahun 2016 hingga 2018 menjadi venue olahraga berstandar internasional dengan fasilitas penunjang yang jauh lebih baik.
Diresmikan ulang sebagai Jakarta International Velodrome, gelanggang sepeda yang modern ini digunakan dalam mendukung pesta olahraga Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia. Memiliki luas lahan 9,5 hektare. Dengan total panjang lintasan balap sepeda 250 meter. Berkapasitas penonton 3.500 kursi untuk perlombaan balap sepeda dan dapat ditambah hingga 8.500 kursi untuk pertunjukan seni dan konser.
Memiliki rancang bangun dan arsitektur yang sangat menakjubkan. Velodrome Rawamangun diakui sebagai velodrome terbaik di dunia. Namun, sejak perhelatan Asian Games, arena balap Velodrome tak kunjung digunakan. Berdasarkan catatan, sejak berakhirnya Asian Games dan Asian Para Games 2018 lalu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku Badan Usaha yang ditunjuk membangun tidak bisa mengelola Velodrome lantaran belum ada kejelasan dari Pemprov DKI mengenai status asetnya.
Diketahui, Pemprov DKI saat ini tengah menyusun regulasi lintasan pesepeda di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca setelah melakukan uji coba setiap Minggu pagi. Sambil menunggu regulasi tersebut, Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan akan kembali mengujicobakan lintasan road bike di Jalan Sudirman-Thamrin.
Personel Ditlantas Polda Metro Jaya akan dikerahkan dalam rangka uji coba jalur lintasan road bike . “Kami bakal menempatkan personel penebalan dan upaya preventif dalam rangka uji coba jalur road bike. Kemudian, pukul 06.30 WIB ke atas selama 1 minggu ini petugas diarahkan untuk siap di lapangan dan kami mulai mengarahkan pengendara tidak bermotor khususnya di Sudirman-Thamrin masuk ke jalurnya,” ujar Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, Minggu (6/6/2021).
Pihaknya telah melakukan berbagai upaya guna memastikan pengguna jalan berada di jalur yang semestinya sesuai UU Lalu Lintas. “Alhamdulillah dari upaya ini juga terpantau selama 1 minggu pengendara tidak bermotor wajib masuk ke jalurnya apabila sudah disiapkan,” katanya.