Saturday, September 30, 2023
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Olahraga
  • Opini
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Kabari Kabar
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Olahraga
  • Opini
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Kabari Kabar
No Result
View All Result

Kualitas PKS, Tolak Indonesia Raya dan Pancasila, Pantas Saja

by kk
18 June 2021
2 min read
0
Share on FacebookShare on Twitter

Mulai 1 Juli nanti, pemerintah menghimbau setiap instansi untuk melaksanakan apel setiap Senin pagi dan mendengarkan lagu Indonesia Raya dan setiap Selasa dan Kamis pada pukul 10.00 WIB. Serta membacakan naskah Pancasila setiap Rabu dan Jumat di pukul 10.00 WIB.

Kegiatan ini dilakukan untuk memelihara dan memperkuat rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air. “Sebagai pengabdian terhadap negara dan rakyat Indonesia serta ketaatan terhadap ideologi Pancasila dan UUD 1945 bagi ASN di lingkungan instansi pemerintah,” ujar Tjahjo dalam keterangannya, Kamis (17/6/2021).

Ide baik untuk cinta tanah air ini ternyata, lagi-lagi membuat PKS nyinyir. Tukang nyinyir dari PKS, siapa lagi kalau bukan Mardani Ali Sera, kurang setuju dengan rencana pelaksanaan apel setiap Senin pagi, memperdengarkan lagu Indonesia Raya, dan pembacaan naskah Pancasila yang akan rutin dilakukan instansi pemerintah.

RELATED STORIES

Anies Yang Terlantar dan Paloh Terkunci Ulah Sendiri

Anies Yang Terlantar dan Paloh Terkunci Ulah Sendiri

13 November 2022
Gara-gara Anies, Jalan Nasdem Kok Redup?

Gara-gara Anies, Jalan Nasdem Kok Redup?

12 November 2022

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, mengkritik rencana pelaksanaan apel setiap Senin pagi, memperdengarkan lagu Indonesia Raya, dan pembacaan naskah Pancasila yang akan rutin dilakukan instansi pemerintah.

“Cara menanamkan nasionalisme dan cinta negeri termasuk nilai-nilai Pancasila mestinya lebih cerdas dan lebih fundamental,” kata Mardani, Kamis (17/6/2021).

Mardani menilai cara yang lebih cerdas dan fundamental itu bisa dilakukan pemerintah dengan memberantas korupsi, mendukung 75 pegawai KPK hingga membahas Otsus Papua secara benar dan dijadikan diskusi bersama. “Jauh lebih baik dan mencerdaskan,” katanya.

Beginikah kualitas omongan dari orang PKS? Mendukung 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes TWK? Ini adalah contoh nasionalisme yang ngawur dan tidak nyambung. Masa negara disuruh membantu orang yang wawasan kebangsaannya gagal dites? Pantes aja.

Tapi kalau orang PKS yang ngomong, tidak heran lagi deh. Apapun yang mereka katakan, selalu berbanding terbalik dengan logika kebanyakan orang.

© 2021 Kabari Kabar

No Result
View All Result
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us