
Pemilu 2024 masih tiga tahun lagi, bursa pasar politik mulai riuh. Partai kelas menangah tidak boleh lengah, apalagi partai sekelas PKS yang mulai redup. Banyak cara dilakukan untuk menggaet suara. Bahkan sampai cara kotor pun dilakukan, agar Pemilu 2024 nanti meraup suara sesuai target.
PKS mengincar suara yang tidak puas dengan kepemimpinan Jokowi, karenanya tak heran ketika partai yang telah ganti logo ini selalu nyinyir apa yang telah dilakukan pemerintah. Di partai ini, Pemerintahan Jokowi selalu salah. Sampai banyak masyarakat Indonesia berprinsip, jika PKS protes artinya kebijakan sudah benar.
Kali ini, dalam vonis Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Timur, Rizieq divonis penjara empat tahun karena menyiarkan berita bohong dan mengakibatkan keonaran di tengah masyarakat. Bagi Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid, keputusan majelis hakim tersebut masih jauh dari adil.
“Wajar saja HRS menolak dan menyatakan banding atas vonis hakim, karena khalayak awam hukum pun mudah menilai adanya ketidakadilan dalam vonis itu,” kata Hidayat Nur Wahid di akun Twitternya, Kamis (24/6/2021).
Vonis bahwa adanya keonaran akibat hasil tes swab Rizieq Shihab di RS Ummi yang dinyatakan positif Covid-19 juga dinilai tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. “Ada ketidaksesuaian dengan fakta lapangan tentang kebohongan dan tidakterjadinya keonaran. Penting hakim berikutnya betul-betul hadirkan keadilan,” tandas HNW.
PKS ini memang menjadi sorotan publik dan dibicarakan banyak nitizen. Banyak tagar yang menyindir PKS, bahkan tidak sedikit yang menjadi tranding topic di Twitter dan tidak sedikit nitizen yang mendesak pemerintah agar membubarkannya, karena dianggap partai sampah jahiliah, laten komunis berjubah Islami, serta memiliki kader korup yang mesum.