
Kebijakan Antara DKI Jakarta dan Bali Tangani Covid-19 bertolak belakang, Ketika Anies mengadakan PPKM dimulai pukul 21.00, waktunya warga tidur. PPKM yang tak berpengaruh, sementara di Tabanan Bali Siapkan Sanksi Bagi Penolak Vaksinasi Covid-19. Anies tidak punya solusi masalah tangani Covid-19 di DKI.
Ketika Ganjar berkeliling naik sepeda, mengajar warganya yang terkena Covid-19 untuk mau di rawat di rumah sakit, Anies malah jalan-jalan ke tempat pemakaman Covid-19. Ketika kepala daerah lain menutup tempat rekreasi, Anies membuka Taman Impian Jaya Ancol.
Jadi tak heran Ketika jumlah penderta Covid-19 semakin membudak dan jumlahnya tertinggi diantara daerah lain. Karena Anies tidak melakukan apapun untuk menghalau warganya. Tindakan dan program Anies tidak signifikan untuk mengurangi jumlah Covid-10 yang semakin fantastis.
Jokowi mungkin sudah jengkel melihat kelakukan Anies yang tidak bisa bekerja, malah jalan-jalan ke wilayah lain mengikuti panen padi raya bersama. Jokowi pun panggil Anies dan diingatkan untuk terjun ke lapangan langsung melihat kondisi warganya. Anies memang keterlaluan, Ketika pemerintah daerah lainnya memiliki banyak program dan kegiatan agar jumlah Covire-19 berkurang, Anies malah santai, padahal penderita Covid-19 di DKI spektakuler.
Pemerintah Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali saja, sudah menyiapkan sanksi bagi sasaran penerima Covid-19 yang menolak vaksinasi. Rencana kebijakan ini sesuai dengan Surat Edaran yang mengacu pada Peraturan Presiden Nomer 99 Tahun 2020 tentang Pengadaa Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pasal 13 A ayat 4.
“Sasaran penerima vaksin Covid-19 yang tidak mengikuti vaksinasi bisa dikenai sanksi,” kata Bupati Tabanan, Bali I Komang Gede Sanjaya di Tabanan, Kamis (25/6). Sanjaya menjelaskan setiap orang yang tidak mengikuti vaksinasi dengan alasan sendiri tanpa rekomendasi dari petugas kesehatan, akan dikenakan sanksi sesuai peraturan Presiden.
Menurutnya, sanksi bisa berupa penundaan atau penghentian pemberian jaminan sosial atau bantuan sosial dan lain-lainnya. “Bisa juga berupa penundaan atau penghentian layanan administrasi pemerintah,” ucapnya.
Sanjaya mengungkapkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan menyebut target penduduk Tabanan yang memenuhi standar vaksinasi sebanyak 70 persen dari 461.630 penduduk atau 323.141 orang. “Sampai hari ini pelaksanaan vaksinasi telah mencapai 65,64 persen atau sekitar 213 ribu penduduk Kabupaten Tabanan,” ujarnya.
Sanjaya mengimbau kepada seluruh jajaran supaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat. Menurut Sanjaya, kesuksesan vaksinasi ini sangat penting dilakukan guna membangkitkan perekonomian, khususnya di Tabanan dan umumnya di Bali.
Andai saja, Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta yang memiliki dana untuk menyelesaikan kasus Covid-19 ini tertinggi dari daerah lain punya program yang baik, bisa jadi jumlah penderita tidak terus meningkat tajam. Sekarang, kita lihat saja, langkah apa yang akan diambil Anies setelah menengok dan bersafari di pemakaman.