
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Leon Alvinda Putra seakan hilang dari peredaran ditelan bumi, tak ada lagi dirinya mengkonfirmasi atas postingan akun resmi BEM UI, Jokowi : The King Of Lip Service. Tapi Leon masih jadi bahan perbincangan, karena kritikan tersebut dibumbui gambar Jokowi yang ditambah atribut, terkesan malah menjadi sebuah penghinaan.
Kritikan yang tidak didasari data valid dan foto pemimpin negara menggunakan atribut-antribut recehan, seperti buzer bayaran. Para netizen yang budiman pun terus menguliti siapa sosok Leon. Lingkungan politik, hingga keluarganya pun akhirnya terungkap. Leon pernah menolak pembubaran FPI tanpa pengadilan, juga ternyata anak HMI yang pernah ke istana bertemu bu Ani, kedekatannya dengan Demokrat, PKS, Novel Baswedan, dan lainny barisan sakit hati dan oposisi.
Dari sana, masyarakat bisa menyimpulkan kemana arah kritikan yang mengatasnamakan BEM UI ini. Tidak hanya masyarakat yang menghujat, tapi BEM dari Universitas swasta di Jabodetabek, sampai NTT, dan beberapa wilayah lain pun ikut protes atas tindakan BEM UI yang terkesan tak intelek ini.
Tamparan BEM UI semakin menjadi ketika BEM ITS menujukkan hasil karya temuan ilmiah mereka dalam hal menditeksi penggunaan masker, salah satu kegunaannya adalah untuk mengetahui bagaimana pola penyebaran dari Covid-19.
Temuan mereka ini terkesan memberitahu BEM UI, sebagai mahasiswa jangan bermain politik hingga menjatuhkan pemerintah dengan data tak valid, sementara dirinya belum melakukan apapun untuk membantu pemerintah terutama dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 yang semakin menggila.
Informasi terbaru yang tidak kalah mengejutkan adalah Leon ini ternyata anak angkat dari Ketua DPC PKB Sukoharjo, Syarief Hidayatullah. “Jadi ceritanya begini mas. Leon itu aslinya adalah anak kandung adik saya. Tetapi sejak kecil, Leon sudah ikut saya. Sekolah juga saya yang biayai,” kata Syarief.
Menurut Syarief, Leon merupakan anak cerdas. Sejak SD hingga SMA dia selalu juara kelas. Bahkan saat masuk perguruan tinggi juga mendapat beasiswa. “SMP Grogol lalu SMA Sukoharjo.”
Banyak meme yang beredar luas di media sosial, salah satu meme itu pun menyebut bahwa bapak angkat Leon itu kecewa karena kalah di Pilkada Sukoharjo beberapa waktu lalu. Lantaran hal itu, Syarief Hidayatullah disebut sengaja memanfaatkan anak asuhnya Leon Alvinda untuk membuat gaduh.
Pantas saja, seorang Leon dengan gaya seperti pahlawan kesiangan dan seakan sudah melakukan terbaik untuk bangsa ini, ternyata kritikan hanya sebuah titipan. Leon dan BEM UI menjadi boneka politik PKB. Data tak valid, urusan belakangan, terpenting adalah membuat gaduh, tak masalah terlihat bodoh.
Oposisi bangga sekali terhadap Ketua BEM UI, Leon yang terkesan lugu dan berani, ternyata, bapak angkatnya yang punya hubungan darah dan aktif pula di dunia politik. Sampai di sini paham kan motivasinya?
Orang tua angkat Leon ini, selain aktif di politik juga ternyata wartawan pendiri majalahfakto.com, kini sudah berubah menjadi masalahfakta.id. Syarief Hidayatullah, SH sebagai Kepala Biro Sukoharjo, sementara ibunya Winah Hidayati sebagai wartawan di media yang sama.
Jika meminjam beberapa kata @RachlanNashidik dari Demokrat, Bisakah Leon tidur nyenyak saat langkahnya sudah terbaca para netizen dan masyarakat tidak lagi berpikir dia mahasiswa cerdas yang kritis? Padahal, menurut akun Twitter @dzulfian merupakan Alumni FEB UI menyebutkan jika Leon merupakan mahasiswa yang memiliki IPK 3,5 dan juga menjadi Asisten Dosen (Asdos), ternyata segitu saja, kok bisa-bisanya mau ditunggangi para pemain politik kotor, karena kobodohan diri atau karena bapak angkat? Keduanya tentu.