Urusan bicara angka, Anies memang selalu salah. Masih ingat kelebihan bayar untuk beberapa alokasi anggaran, antara lain mulai dari Damkar sebesar Rp6,53 miliar hingga Transjakarta sebesar Rp415,9 miliar. Belum lagi anggaran yang cuma-cuma dengan nilai ratusan miliar.
Anies ternyata selain tidak bisa bekerja, tidak pernah memeriksa hasil kerja juga laporan bawahan secara benar, dan yang pasti Anies tidak bisa membaca angka. Anies melaporkan kondisi terkini keterisian tempat tidur di IGD RS Rujukan COVID-19 mulai kosong. Data tersebut, menurut Anies, dihimpun dari laporan beberapa rumah sakit-rumah sakit di Jakarta. “Tadi barusan kami lihat sama-sama, IGD-IGD sekarang ruangnya banyak kosong, sudah mulai ada ruang kosong di IGD-IGD kita,” kata Anies.
Alhasil, Gerindra sebagai partai pengusungnya pun dibuat geram dan mengkritik pernyataan Anies tersebut. “Pernyataan Pak Gub masih berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan, coba dicheck lagi data validnya, turun dan support nakes di lapangan terutama ke yang tipe kecil seperti Puskesmas,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani, kepada wartawan, Minggu (25/7/2021).
Memang, kondisi rumah sakit saat ini tidak sibuk seperti beberapa pekan lalu. Namun kondisi sekarang belum bisa dikatakan ruang ICU banyak yang kosong. Seharusnya Anies mengecek data dan fakta di lapangan. Sehingga bukan sekadar menerima laporan dari anak buah. Anies tidak turun lapangan tapi kalau anak buah laporan data valid bukan asal bapak senang, kondisi fakta dengan data harusnya nggak jauh beda lah ya.
Lucunya Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan adanya penurunan kembali terkait keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di RS rujukan Covid-19. Kata dia, beberapa minggu terakhir keterisian tempat tidur di RS rujukan di atas 90 persen.
“Alhamdulillah, tempat tidur (isolasi) turun lagi, yang terpakai sekarang tinggal 73 persen. Untuk keterisian tempat tidur ICU di RS rujukan juga turun menjadi 89 persen. Selain itu, persediaan obat dan oksigen di Ibu Kota mencukupi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan turun ketersediaan tempat tidur,” kata Riza di Universitas Nasional, Jakarta Selatan, Senin (26/7/2021).
Kalau melihat dua data ini terkesaan tidak ada koordinasi antara gubernur dan wakilnya. Gaya komunikasi Riza jauh lebih baik dari Anies. Saat Anies menyebut banyak ruang kosong, sepintas kita menangkap bahwa 50 persen lebih memang kosong. Sayangnya fakta di lapangan tidak begitu. Kenyataannya tingkat keterisian masih tinggi dan hanya turun beberapa persen ketimbang sebelum PPKM. Karena hal ini partai Gerindra juga dibuat berang oleh ulah Anies.
Anies, apa yang bisa dia kerjakan? Cukup warga Jakarta saja yang tertipu, jangan rakyat Indonesia. 2024, Selamat tinggal Anies….