Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) baru-baru ini menghebohkan publik lantaran menyatakan diri bakal melancarkan demo ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) jika tuntutan mereka kepada orang nomor satu di Indonesia itu tidak terpenuhi dalam waktu 3×24 jam.
Tuntutan yang dimaksud yakni soal nasib sejumlah pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Melalui surat pernyataan yang dikirim pada 23 September 2021, BEM SI bersama Gerakan Selamatkan KPK (GASAK) meminta agar Jokowi mengangkat pegawai KPK yang tak lolos TWK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Mereka memberi Jokowi waktu 3×24 jam untuk menentukan sikap. Jika tidak, maka BEM SI dan GASAK bakal turun ke jalan untuk melancarkan demo.
Kabar tersebut juga heboh di media sosial Twitter, di mana kata kunci ‘BEM SI’ seketika menduduki puncak trending topik Twitter Indonesia pada Jumat siang, 24 September 2021.
Namun, pernyataan sikap BEM SI dan GASAK itu justru menuai banyak hujatan dari sejumlah netizen.
Bahkan, seorang advokat bernama Syarman melalu postingan akun Twitter-nya @Syarman59 menyebut jika BEM SI atau para mahasiswa yang bakal lancarkan demo ke Jokowi ihwal nasib KPK adalah ‘robot-robot Taliban’.
“Pasukan Taliban mulai mengerahkan robot-robot tak berotak untuk menganggu kinerja pemerintah dan KPK. Mulai dari LSM, mahasiswa sampai dosen hanya untuk membela 57 org yg tak lolos TWK. Emang siape lo ngancem2 presiden,” ujar Syarman dikutip Isu Bogor pada 24 September 2021.
“Apakah BEM SI pengurusnya merupakan pemuja PKS,” tambah akun @AyaniMel.
“Orang kok ada ya yang masi percaya BEM SI?” lanjut akun @RamaBaskara.
“BEM SI saat penyerangan NAKES di PAPUA, kmana ya? Ada yg tau?” imbuh akun @OctoFranky.