Sebagai warga negara Indonesia tentunya bangga mendengar bahwa atlet nasional bulu tangkis kita memenangi kejuaran internasional Thomas Cup. Ini merupakan berita gembira disaat negara kita sedang dilanda pandemi ini.
Hal ini tidak lepas dari fungsi Kemenpora atas perhatiannya kepada para atlet bangsa. Dan pada akhirnya selama 19 tahun absen menjadi juara, Indonesia berhasil memenangkan kembali kejuaraan tersebut.
Namun, disaat bangsa kita sedang merayakan kemenangan ini ada saja pihak yang ngiri terhadap prestasi tersebut. Memang Indonesia dilarang untuk mengibarkan bendera merah putih karena sanksi oleh WADA. Tetapi lebih baik kita mengapresiasi atlet kita yang sudah berjuang dikancah internasional.
“Seharusnya kita semua sekarang menikmati kegembiraan setelah Indonesia kembali menjadi juara Piala Thomas,” ujar Zainudin Amali.
Pernyataan Zainudin ini memang benar, meskipun sedang disanksi, lebih baik kita menikmati kemenangan yang diraih atlet kita. Namun hal itu tidak seakan menjadi kabar baik, ada saja orang-orang ngiri yang bisanya mengkritik prestasi ini.
Roy Suryo adalah orang yang paling lantang mengomentari kemenangan piala Thomas ini. Dirinya menyesalkan prestasi yang berhasil diraih para anak bangsa tidak sempurna dengan pengibaran bendera merah putih.
Begitu contoh orang ngiri, saat menjabat sebagai Menpora, apa yang didapat dari kejuaran ini? Piala pun gagal dibawa pulang oleh tim garuda.
Kritik yang dilayangkan ini mejadi boomerang bagi dirinya, malahan Roy Suryo dijadikan bahan ledekan oleh beberapa pihak, yang menyebutkan bahwa dirinya saat menjabat sebagai Menpora disibukkan untuk mengumpulakn panci. Tidak hanya soal panci, ternyata Roy Suryo sempat kedapatan tidak hafal lagu Indonesia Raya. Menteri kok tidak hafal lagu Indonesia Raya hahaha, kalah sama anak SD yang setiap upacara bendera selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Begitu lah contoh orang ngiri, bukannya merayakan tetapi malah mengkritik perjuangan atlet kita. Meskipun terjadi kesalahan, lebih baik saatnya kita mendukung atlet kita supaya tetap mempunyai semangat juang untuk juara. Toh setelah 19 tahun lamanya akhirnya kita mampu menjuarai kembali ajang bergengsi bulu tangkis ini. Memang seorang Menpora mempunyai dampak yang signifikan terhadap dukungan atlet untuk memenangkan gelar juara.