Saat ini sedang heboh karena pemerintah telah menetapkan nama baru nama ibu kota di Kalimantan, yaitu Nusantara. Meskipun begitu, banyak pihar yang nyinyir terhadap usaha pemerintah memindahkan ibu kota tersebut. Dan yang lebih parah lagi, IKN itu disebut akan dihuni oleh orang-orang dari RRC.
Isu ini sudah keterlaluan, dan pasti ini adalah fitnah yang bisa langsung diproses oleh hukum.
Indonesia saat ini sedang rawan secara politik. Banyak kelompok yang ingin menjatuhkan pemerintah dengan berbagai serangannya. Kehadiran kadrun dan gerombolan sampah pengacau negara yang mungkin ingin mengganti ideologi pancasila dengan apa yang mereka inginkan
Mereka yang teriak menolak IKN sebenarnya bisa dilihat dari kepentingan yang tidak jauh-jauh dari politik dan money.
Kalau IKN dipindah, pusat pemerintahan pergi dari Jakarta, kadrun mau demo berjilid-jilid seperti kemarin sepertinya sudah tidak bisa. Apalagi kalau tidak salah, kantor kedutaan besar negara lain juga ikutan pindah.
Kadrun mau demo di Jakarta buat apa lagi? Demo presiden? Demo kedubes? Semua sudah cabut ke Kalimantan. Dengan demikian, demo akan jadi useless. Artinya bohir pusing, dan kadrun berkali lipat lebih pusing karena lezatnya nasi bungkus pake telor mata keranjang, eh mata sapi terancam tak bisa mereka nikmati secara gratis.
Kita semua sudah tahu, demo yang dibikin kadrun sampah itu sebenarnya adalah pesanan. Mereka adalah alat untuk show off power politik, untuk alat tawar-menawar dengan pemerintah. Nah, kalau pemerintahan pindah ke Nusantara, mana bisa lagi pakai cara menekan lewat mobilisasi massa. Nusantara bakal bebas dari demo. Kendaraan yang dipakai adalah kendaraan listrik. Polusi udara aja dilarang, apalagi polusi kadrun.