Harus diakui, akhir-akhir ini banyak pihak yang tiba-tiba ingin menjadi pemimpin negara ini. Sampai-sampai para tokoh ini mengajukan Presidential Thereshold 20 persen untuk dihapus, agar mereka dapat dengan mudah untuk maju sebagai capres. Namun keberadaan mereka ini cukup meresahkan, lantaran kritikan mereka yang terbilang mengada-ngada karena ingin mendapat simpati dari masyarakat.
Salah satu tokoh yang sangat berambisi menjadi presiden adalah Rizal Ramli, dan baru-baru ini dirinya sangat lantang mengkritik pemerintah soal harga minyak goreng yang meroket.
Rizal Ramli menyindir keras menteri di kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Dia bilang seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju tak bisa bekerja. Buktinya para pembantu Presiden itu bahkan tak berdaya menekan harga minyak goreng yang belakangan terus meroket.
Rizal Ramli lantas mengatakan, menteri-menteri Jokowi hanya menang gaya, tapi nihil prestasi.
“Memang menteri-menteri Jokowi ndak bisa kerja, sudah sebulan lebih, nurunin harga minyak goreng aja ndak bisa. Menang di gaya doang,” kata Rizal Ramli di akun Twitternya.
Rizal Ramli seakan tidak berkaca diri bahwa dirinya pernah menjabat sebagai menteri lalu dipecat. Pemecatan Rizal Ramli bukan lain karena kinerjanya yang tidak becus.
Jadi menteri tidak becus aja berambisi mau jadi presiden, ditambah kelakuan lucunya yang membuat google form untuk netizen supaya mendukungnya jadi presiden.
Kalau memang layak jadi presiden juga tidak perlu buat form segala. Karena masyarakat tahu layak tidaknya seseorang menjabat sebagai pemimpin negara.
Lagian juga percuma Rizal Ramli setiap hari mengkritik pemerintah, malah dengan kritikannya tersebut semakin terlihat kebodohannya, karena hanya bisa nyinyir tanpa memberikan solusi.