Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan di Indonesia, salah satunya adalah memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Hal ini bertujuan untuk meratakan infrasturktur di Indonesia.
Dengan usaha pemerintah tersebut, banyak kalangan oposisi yang sangat lantang menolak pemindahan IKN tersebut.
Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas dan ekonom senior Faisal Basri baru-baru ini melakukan penggalangan petisi tolak pindah Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Busyro dan Faisal tergabung dalam 45 tokoh yang menggalang petisi tersebut.
“Saya satu komitmen nilai dengan mereka untuk tegas bersikap yang memihak rakyat sebagai pemegang daulat yang dihinakan dalam proses-proses politik pengesahan UU IKN,” ujar Busyro
Katanya sih tokoh yang tergabung dalam petisi penolakan pemindahan ibu kota negara terdiri dari guru besar, ekonom senior, pengacara, hingga purnawirawan TNI.
Kalau dipikir-pikir lucu juga mereka-mereka ini menolak pemindahan ibu kota. Ibaratnya mereka menolak angin segar dalam pembangunan yang ada di negara ini, yang mereka pikirkan hanya kegagalan dan kegagalan yang dilakukan pemerintah terkait pemindahakan IKN ini.