Ternyata konsep sumur resapan yang sedang dikerjakan Anies untuk Jakarta akan ditiru dalam pembangunann IKN Nusantara.
Namun, secara keseluruhan, aplikasi dan konspenya berbeda. Program tersebut bernama kota spons.
Kota spons berperan untuk mampu menahan air tidak melimpah ke saluran-saluran drainase dan mampu meningkatkan peresapan ke dalam tanah. elain itu, Kota Spons juga akan lebih lebih kompleks. Selain menggunakan sumur resapan sebagai penampung air hujan sementara, Kota Spons diimplementasikan dengan memperbanyak area ruang terbuka hijau maupun infrastruktur lainnya.
Beda jauh dengan konsepp sumur resapan yang dipakai Anies, di Jakarta hanya mengebor tanah. Belum lagi banyak jalanan yang rusak akibat pengerjaan sumur inni. Mungkin cuma buat formalitas bahwa programnya sudah dilaksanakan.
Tapi lucunya, anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PKS, Muhammad Taufik Zoelkifli mengusulkan agar Anies turut dijadikan sebagai konsultan pembangunan IKN. “IKN menerapkan konsep Kota Spons atau kota yang menyerap air. Konsep ini ternyata sudah diterapkan Anies Baswedan di Jakarta. Hanya beda istilah saja. Bagaimana kalau Pak Anies diangkat jadi konsultan IKN?” tanyanya.
Dia bilang, sayangnya konsep sumur resapan yang digagas Anies sempat mendapat kritik tajam dari sejumlah anggota dewan dari PDIP dan PSI. Padahal kini terbukti bahwa program itu bagus dan hendak dicontoh untuk ibukota baru.
Konsep sumur resapan di IKN memenfaatkan ruang terbuka, namun kalau di Jakarta, sumur resapan letaknya di jalanan aspal. Banyak yang tidak berfungsi. Hujan deras tetap tergenang. Aspal banyak yang rusak. Masa model begini mau dijadikan role model di IKN?
Yang lebih lucu lagi, Anies diusulkan menjadi konsultan pembangunan. Tidak heran sih kalau partai ini begitu kacaunya dengan mengusulkan Anies.
Lagipula pemerintah, sudah pernah memecat Anies dari jabatan menteri. Sudah tahu bobroknya, masa mau angkat lagi. Ini tidak akan mungkin terjadi.
Dan lebih lucunya lagi, bukankah PKS partai yang paling gigih menolak IKN? Lantas kenapa mengusulkan Anies jadi konsultan pembangunan IKN? Ibarat lu menolak, tapi malah mengusulkan orang lain yang lu suka untuk terlibat dalam pembangunan IKN, dan kalau itu terjadi, maka lu setuju dengan IKN. Ini logika sampah dan munafik.