Sepertinya FPI percuma dibubarkan, ternyata orang-orang didalamnya masih bisa membuat ormas baru, dan muncul nama FPI baru. Bukan Front Pembela Islam, namun Front Persaudaraan Islam. Mengaku suci pemilik kavling surga tapi kelakuan suka bikin onar.
Munculnya FPI baru tentu harus ada pemimpin dan pengurus baru saja. Dan ternyata penerus Rizieq adalah menantunya sendiri yaitu Muhammad Bin Husein Alatas. Dia dikenalkan sebagai Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) di Aksi 2503 Jumat lalu.
Dalam demo tersebut, FPI ini juga mendesak penangkapan penista agama tanpa terkecuali. Terutama yang menurut mereka menista agama, padahal mereka sendiri menyembah baliho.
Kedua, mereka menginginkan penembakan laskar FPI dituntaskan karena itu adalah pelanggaran HAM. Padahal kasusnya sudah dianggap selesai.
Yang ketiga adalah stop soal kriminalisasi ulama dan aktivis. Ketua baru tersebut menganggap harusnya yang ditangkap adalah penista agama. Justru para ulama yang ditangkap adalah ulama biang onar yang hobi mengusik kedamaian dengan narasi provokator mereka.
Tuntutan keempat soal oligarki, kalau masalah ini jelas-jelas mereka sendiri yang membuat isu dan koar-koar sendiri pula.
Dan tuntutan yang terakhir adalah menghentikan praktik islamophobia.
Jika lima tuntutan tersebut tidak dijawab, mereka menyarankan sebaiknya presiden mundur dari jabatannya.
Dia dan Massa menyatakan siap menghormati presiden yang mundur. Ya iya lah, kalian menghormati karena itu sesuai dengan keinginan kalian. Kalau tidak sesuai keinginan kalian, pasti kalian akan marah, ngamuk, dan terus demo dan makan nasi bungkus gratis. Tuntutan tak masuk akal kayak bocah yang menuntut tak jelas.
Mungkin jadi pertanyaan adalah mengapa menantu Rizieq ini yang jadi ketua FPI baru, mungkin Rizieq sudah lelah keluar masuk penjara dan sudah tua, maka dia menyarankan menantunya sendiri yang menggantikan dirinya.