Lihat kelakuan Refly Harun, sangking bencinya dengan pemerintah dia sampai membedakan antara hari lahirnya Pancasila dengan hari kemerdekaan Indonesia.
Refly Harun terkenal sebagai pembela radikal Rizieq Shihab sendiri adalah tersangka dari kasus yang saat ini ditangani oleh kepolisian dan juga calon tersangka dari beberapa kasus yang bertubi-tubi menghajar orang ini.
Dia juga adalah pembela Munarman yang merupakan aktivis dari ISIS yang ada di Indonesia. Jadi jangan heran pengetahuannya tentang negara kesatuan republik Indonesia dan hari lahirnya Pancasila berikut juga mengenai proklamasi kemerdekaan dia nggak ngerti.
Padahal dia mempunya gelar yang tinggi. Refly Harun dan Anies Baswedan membuktikan bahwa gelar tinggi itu bukan berarti paham atas apa yang terjadi di negara ini. Gelar tinggi tidak menjamin ideologi seseorang dan pengetahuan seseorang.
Gelar yang tinggi juga bukan jadi jaminan orang ini pintar atau cerdas. Gelar itu tidak jadi penjamin isi otaknya seseorang. Refly Harun adalah orang yang ada di barisan sakit hati.
Dia juga adalah youtuber yang pernah mengundang saksi palsu dan sampai sekarang orang ini kebal hukum kayaknya sih bakingnya gede ya mungkin Prabowo? Dia mengatakan bahwa harusnya hari lahir Pancasila bisa di tanggal 17 Agustus 1945.
Padahal Soekarno sudah melahirkan dan menelurkan Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945. Kalau refly Harun belajar sejarah dengan benar, dia pasti tahu bahwa 1 Juni itu adalah hari perumusan pertama kalinya Pancasila oleh Soekarno.
Tapi perlu diingat bahwa gelar tinggi tidak menjadi orang tersebut pintar, sama seperti Refly Harun yang kerjaannya menyebar kebohongan?
Di dalam konten youtubenya, dia kerap kali mengundang saksi palsu demi menaikkan viewersnya. Dan lucunya, dia mengatakan bahwa seharusnya hari lahir Pancasila bisa ditanggal 17 Agustus 1945.
Padahal Soekarno sudah melahirkan dan menelurkan Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945. Kalau refly Harun belajar sejarah dengan benar, dia pasti tahu bahwa 1 Juni itu adalah hari perumusan pertama kalinya Pancasila oleh Soekarno.
Orang macam Refly Harun ini sepertinya memang menjadi cerminan bahwa rakyat-rakyat bodoh itu ada dan nyata.
Sederhananya ya karena mereka bukan orang yang pintar bekerja. Kelihatannya reply Harun ini merupakan orang yang begitu sakit hati dan kecewa karena dia pikir jabatan bisa menjawab segalanya untuk mendapatkan posisi di pemerintahan.