Kerendahan hati tentunya perlu dimiliki oleh orang-orang, karena dengan begitu kita jadi sadar akan masukan dari orang lain. Kalau seseorang tak punya kerendahan hati, pasti sudah sepaket dengan tak sadar diri.
Banyak tokoh-tokoh di negeri ini yang tak sadar diri, Lihat saja Novel Bamukmin. Bukannya diangkat menjadi Imam Besar FPI menggantikan Rizieq Shihab yang saat ini sedang mendekam di penjara, ia malah menjadi bulan-bulanan warga dunia maya.
Seperti mengaku habib padahal bukan keturunan Nabi Muhammad SAW.
Tidak pelak, Novel pun langsung dijuluki habib KW alias habib palsu atau habib abal-abal oleh pengguna Twitter.
Kemudian ia juga pernah mendeklarasikan diri siap jadi Cawapres dengan didukung oleh 130 juta rakyat Indonesia.
Nah, konsep tahu diri ini pula yang sekarang coba diadopsi oleh AHY dan Partai Demokrat.
Dulu partai berlambang bintang Mercy itu ngotot banget mau mencalonkan AHY sebagai Capres 2024.
Sampai-sampai Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, kenapa Partai Demokrat tidak menggelar konvensi Capres seperti di tahun 2014? Karena seluruh komponen partai besutan SBY itu sepakat untuk memperjuangkan AHY sebagai Capres.
Dan pada akhirnya Agus dan SBY ngemis-ngemis kebeberapa partai untuk membuat koaliasi dan nyatanya sampai sekarang tetap tak laku.
Kalau dipikir-pikir memang Agus ini tidak layak jadi Capres dan Cawapres, pengalaman pun tidak ada, tiba-tiba ingin mencalonkan diri.
Maju sebagai Cagub pun gagal total, prestasinya itu cuma sekedar jadi Ketum partai lewat jalur belakang.