Anies sampai sekarang masih menjadi gelandangan politik karena belum memiliki partai. Meskipun ada beberapa partai yang tertarik dengannya.
Anies memang sedang mempersiapkan diri untuk bertarung di pipres 2024. Anies pasti sedang mencoba mencari kendaraan politik yang mau memberinya tumpangan politik.
Kodenya sudah mulai terbaca. Anies baru-baru ini mengucapkan terima kasih kepada Partai PKS yang terus mendukung setiap program kerja yang dijalankannya selama lima tahun terakhir.
Anies bahkan mendoakan agar PKS bisa terdepan dalam Pemilu 2024 mendatang.
Terdepan? Hahaha, halu tingkat tinggi. Yang benar adalah PKS lebih baik terdepak dalam pemilu 2024. PKS kok dipuji.
“Saya ingin sampaikan pertama, terima kasih perjalanan 5 tahun ini PKS mulai dengan mengusung, mulai dengan kampanye bersama lalu susun program bersama-sama, menjaga program bersama-sama, kemudian pelaksanaan di lapangan juga didukung sama-sama,” kata Anies Baswedan.
Anies optimistis semangat ini menandakan PKS bisa sukses di Pemilu 2024 mendatang. “Sekarang jalan pagi semua berkumpul warnanya pun cerah sekali. Insyaallah gambarkan semangat dan insyaallah semangat ini akan hasilkan bagaimana PKS bisa terdepan di tahun 2024,” kata Anies.
“Alhamdulillah telah merasakan perubahan 5 tahun terakhir ini. Saya ingin samapiakan terima kasih kepada DPW PKS dan seluruh fraksi PKS yang ikut menjaga dan konsisten dalam menjaga. Ini menjadi contoh bagaimana kita pegang komitmen tuntaskan komitmen dan inshaallah di akhir nanti kita bisa menengok ke belakang sambil berkata, alhamdulilah Allah izinkan semua janji terlunasi,” katanya lagi.
Di samping itu beberapa kader PKS juga meneriaki Anies dengan sebutan ‘Presiden’. Presiden-presidenan jauh lebih cocok untuk Anies. Sewaktu jadi gubernur saja, dia sudah merasa kayak presiden. Makanya dia pernah disindir sebagai gubernur rasa presiden. Gimana lagi kalau misalnya jadi presiden? Mungkin bakal jadi presiden rasa pemimpin alam semesta.
Malah bicara janji terlunasi lagi. Rumah DP nol rupiah itu adalah fakta yang membantah itu semua. Menggusur juga sama saja. Itu janji palsu yang pura-pura tidak diungkit karena gagal total. Hanya orang bermuka tebal dan tak tahu malu yang berani ngomong seperti itu tanpa rasa bersalah sama sekali.
Malah pede ngomong sudah merasakan perubahan selama lima tahun terakhir. Yang benar adalah perubahan yang lebih jelek. Makin amburadul. Makin banyak kelebihan bayar. Makin banyak pemborosan. Makin banyak prestasi receh.
Memang hal ini menjadi simbiosis mutualisme. Yang satu butuh tumpangan politik, yang satu lagi parpol tidak bermutu yang kadernya diisi oleh orang tak berkualitas.
Anies dulu didukung oleh kelompok intoleran yang menggunakan politisasi agama, ayat dan mayat untuk memenangkan Pilkada DKI 2017. Anies bahkan cukup dekat dengan pemimpin kelompok intoleran, yaitu Rizieq saat menyambangi kediamannya ketika baru pulang dari Arab Saudi.
Sekarang Anies juga dekat dengan PKS, memuji PKS agar diusung sebagai capres?
Mungkin di balik layar terjadi percakapan antara Anies dan PKS seperti ini.
Anies mungkin bilang ke PKS, “Gua mau nyapres nih, tapi gak ada parpol yang tertarik ama gua.”
PKS membalas, “Tenang aja deh. Kita dukung lu jadi capres. Tapi imbalannya, puji kita ya. Partai lagi nyungsep nih. Lu kan jago menata kata dan membuai masyarakat.”
Anies jawab, “Beneran nih?”
PKS jawab, “Ya bener dong. Sebagai pemanasan, kita suruh kader teriakin kamu presiden deh.”
Anies menjawab, “Ok deh.”
Dan muncullah pujian dari Anies dengan kalimat-kalimat indah yang mengenakkan telinga. Semoga PKS terdepan. Wkwkwkwk. Benar-benar kombinasi yang sangat konyol.
Yang satu sok berhasil memimpin DKI, yang satu sok jualan agama. Dua-duanya digabung, jadilah kombinasi duet maut yang bisa menghancurkan bangsa ini.