Belum juga sah sebagai salah satu kandidat RI-1 pada Pilpres 2024, majunya Anies dengan restu Partai NasDem sudah menimbulkan reaksi negatif di mana-mana. Ada yang menolak kedatangannya, sampai harus “ditangani secara keras” oleh Garda NasDem seperti terjadi di Aceh. Ada pula yang merasa bahwa majunya Anies merupakan tindakan yang bisa dibilang tak tahu diri, bak kacang lupa sama kulitnya, seperti disuarakan oleh Gerindra.
Andre Rosiade, kader aktif Gerindra dalam suatu acara TV mengungkapkan kekecewaannya dan merasa bahwa Anies tega “menikung” Prabowo Subianto, yang dsebut sangat berjasa dalam “membesarkan” Anies, khususnya pada Pilgub Jakarta 2017 lalu.
Keberatan Andre bisa dibaca dalam kutipan permyataan berikut:
“”Padahal kader-kader Gerindra ini geregetan loh ya, berjuang habis-habisan karena saya melihat Pak Prabowo mendukung dan memodali Mas Anies dan kami semua kader Gerindra patungan rame-rame, dan mohon maaf ya, Ini kami ya yang di bawah. Ternyata Mas Anies pun maju. Itu hak beliau, kami hormati, tapi Mbok ya etika, ngomong ke Pak Prabowo.”
Wah, ternyata ada yang panas hati nih. Sah-sah saja sih bersuara kayak begitu, tapi kalau ada pihak tertentu yang dahulu sebarisan dengan Prabowo dan Gerindra, lalu menuding Prabowo kurang beretika dengan bergabung menjadi menterinya Jokowi (sepaket dengan Sandiaga Uno), maka Andre juga seharusnya tidak keberatan. Ya kan?
Hanya, perkataan Andre tadi ada benarnya juga, soal etika Anies yang dia anggap buruk karena nggak berpamitan atau minta izin dengan menemui Prabowo untuk mengutarakan niat maju sebagai kandidat dari Partai NasDem.
Dari kata “memodali” dan “patungan rame-rame” maka bisa diduga bahwa Anies memang nggak memiliki cukup dana buat bertarung dan memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017 silam, sampai kader-kader Gerindra kudu membiayai perjalanan politik Anies, yang semoga saj sekarang sudah dianggap lunas ya, dengan “balas budi” tertentu yang Anies berikan selama lima tahun menjabat.
Hanya, kalaupun belum kembali, gampang kok … tinggal berkoar-koar saja sambil bertekad.untuk menghadang upaya NasDem mencapreskan Anies, supaya potensi suara yang mengarah ke Gerindra, baik untuk Pileg maupun Pilpres, tidak terpecah atau jangan sampai banyak yang “dicuri” oleh Anies.
Ya, selamat meneruskan ke-baperan-mu saja, Mas Andre dan seluruh kader Gerindra. Cuma kalau berkoar di media saja sih percuma, kalau tanpa aksi nyata membendung niat Anies mendapat tiket di Pilpres 2024 nanti. Ayo, Mas Andre … jangan nanggung kalau mau membalas orang yang kau sebut tidak punya etika itu. Hahahaha…!