Ambang batas PT 20% memaksa partai politik untuk mencari mitra agar bisa membentuk koalisi. Selain PDI Perjuangan partai politik wajib membentuk koalisi agar bisa mengusung pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Melihat dinamika yang terjadi sekarang ini sudah terbentuk beberapa koalisi dan calon koalisi. Partai Gerindra dan PKB tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, PAN, Partai Golkar dan PPP sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Ada satu calon koalisi yang sampai saat ini belum juga mencapai kata sepakat yakni Koalisi Perubahan. Koalisi ini berisikan partai politik yang sedang melakukan pendekatan yaitu Partai Demokrat, Partai Nasdem dan PKS. Ketiga partai ini belum juga sepakat membentuk Koalisi Perubahan karena mentok diurusan cawapres.
Koalisi Perubahan jika jadi terbentuk diprediksi akan mempengaruhi peta politik menuju Pemilu 2024. Sangat mungkin PDI Perjuangan menggalang kekuatan untuk menghadapi kekuatan Koalisi Perubahan yang akan mengusung Anies Baswedan sebagai Capres.
PDI Perjuangan akan berusaha meyakinkan Koalisi Indonesia Bersatu agar mau bermitra. Jika ini terjadi maka akan terbentuk koalisi besar dan mempunyai kemungkinan menang yang besar pula di Pilpres 2024.
Jadi akan ada 3 poros yang bentuk yaitu poros Koalisi Perubahan, poros KIB-PDI Pejuangan dan poros Partai Gerindra-PKB. Masalahnya akankah Koalisi Perubahan bisa terwujud?
Melihat alotnya adu hasrat politik antara Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), membutuhkan solusi yang tepat agar bisa terselesaikan dengan baik. Karena masalah ini cukup rumit juga.
Jika AHY dari Demokrat yang jadi Cawapres, maka PKS mungkin akan ngambek dan nekad meninggalkan calon koalisi. Sebaliknya jika Anies pilih Ahmad Heryawan darii PKS, Partai Demokrat pun terancam kabur.
Jika memilih pendamping Anies dari luar internal koalisi, kira-kira siapa? Dan apakah Partai Demokrat dan PKS akan menyetujuinya. Sosok ini harus diterima oleh kedua pihak dan bisa memberikan kompensasi yang diterima. Tapi mencari figur seperti ini sangatlah sulit.
Misalkan Anies memilih Andika Perkasa sama saja beresiko. Andika tidak mempunyai basis masa yang banyak, selain itu elektabilitas dan popularitasnya masih kalah oleh AHY.
Koalisi Perubahan bisa menjamin terbentuknya 3 poros. Jika Koalisi Perubahan tidak terbentuk sangat mungkin Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan Capres dan Cawapres, yakni poros PDI Perjuangan dan poros Partai Gerindra.
Partai Gerindra dan PDI Perjuangan yang 5 tahun ini berada pada gerbong yang sama, bisa saja pasca 2024 akan kembali berada pada posisi bersebrangan.
Nah apakah Koalisi Perubahan akan terbentuk atau malah bubar jalan sebelum terwujud? Kita nantikan saja.