Saturday, February 4, 2023
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Olahraga
  • Opini
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Kabari Kabar
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Olahraga
  • Opini
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Kabari Kabar
No Result
View All Result

Melawan Kekuatan Yang Ingin Menjadikan Indonesia Sebagai Pemerintahan Boneka

by kk
17 January 2023
4 min read
0
Melawan Kekuatan Yang Ingin Menjadikan Indonesia Sebagai Pemerintahan Boneka
Share on FacebookShare on Twitter

Sudah sangat jelas kekisruhan yang terjadi saat ini gegara manuver Surya Paloh yang mengusung manusia penuh kontroversi sepanjang karir politiknya.

Mungkin masih bisa kita terima jika reputasi dimaksud hanya berkenaan soal prestasi yang minimalis, karena masih bisa diubah selama ada kemauan untuk memperbaikinya.

Tapi kalau menyangkut karakter, waduh…! Sampe botak bejengger juga sulit untuk memperbaiki apalagi merubahnya.

RELATED STORIES

Siasat NasDem Usung Anies Sedini Mungkin Mulai Berbuah Hasil?

Siasat NasDem Usung Anies Sedini Mungkin Mulai Berbuah Hasil?

4 February 2023
Tertangkap Kamera sedang Cemberut, Pertanda Anies Frustrasi?

Tertangkap Kamera sedang Cemberut, Pertanda Anies Frustrasi?

3 February 2023

Karena karakter seseorang sudah terprogram sedari belia, ditambah interaksi sosial yang menjadi lingkungan tempat dimana bergaul, memiliki pengaruh yang begitu kuat dalam mempengaruhi mindset yang telah membentuk karakter dan sifat seseorang.

Bukan rahasia mengenai masa remaja Anies yang memiliki kedekatan dengan keluarga rezim diktator Soeharto, yang sangat mungkin telah sedikit banyak memberi saham bagi pembentukan karakter yang dimiliki Anies Baswedan. https://www.idntimes.com/life/inspiration/frederick/penyebab-kenapa-orang-sulit-berubah-menjadi-lebih-baik-c1c2

Seperti ungkapan seorang Founding fathers bangsa kita Bung Hatta yang mengatakan, bahwa tidak pintar dan tidak cakap dapat diperbaiki, tapi jika menyangkutkarakter itu sulit untuk diperbaiki, sebut saja berkenaan dengan sifat pembohong, yang menjadi perangai seseorang. https://kumparan.com/kawula-muda/5-kutipan-bung-hatta-yang-cocok-untuk-kawula-muda

Seperti yang sudah saya katakan diawal, Surya Paloh melalui partai besutannya telah secara gegabah bermain api, yang sudah barang tentu akan menimbulkan resiko terbakar yang meluluhlantakkan persatuan dan persaudaraan antar sesama anak bangsa, dengan mendeklarasikan “bapak politik identitas” sebagai bakal calon presiden. https://www.katalogika.com/logika-kita/pr-1445889811/media-asing-ulas-anies-bapak-politik-identitas

Akhirnya kita bisa menilai Surya Paloh beserta partai besutannya merupakan kelompok yang lebih mengedepankan kepentingannya semata, dan menganggap bahwa diksi Nasionalisme dan narasi restorasi hanyalah upaya memanipulasi demi periuk nasi dan ambisi yang menjadi orientasi utamanya.

Bukan hanya itu saja, saat ini Nasdem telah memposisikan partainya sebagai “watchdog” bagi Anies Rasyid Baswedan, dan bersedia menjadi jongos untuk seorang majikan yang bukan saja sebagai kader partai tapi seorang yang lihai “menggunting dalam lipatan.”

Hal ini bisa dibuktikan bagaimana strategi blaming victim yang dilakukan Effendy Choirie yang mengatakan, bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lah, yang menggunakan politik identitas terlebih dulu, sebuah pernyataan yang sangat berbanding terbalik dengan fakta yang ada, Gus Choi telah melupakan sejarah, mengingat Nasdem adalah partai yang menjadi pendukung BTP atau Ahok. https://www.katalogika.com/logika-kita/pr-1445716540/nasdem-tuduh-ahok-mainkan-politik-identitas-padahal-ahok-didukung-nasdem

Effendy Choirie tidak menyadari “saat jari telunjuknya menunjuk seseorang, keempat jari lainnya sedang mengarah pada dirinya sendiri,” satire yang sangat tepat menggambarkan kelakuan Gus Choi salah satu jubir partai Nasdem yang panik.

Sekarang bola api telah bergulir liar membakar logika formal yang wajar, berkamuflase seolah cahaya berpendar, padahal itu adalah lendir yang ditebarkan sekumpulan hewan kelemayar yang berdenotasi menimbulkan luka bakar pada kulit – yang juga memiliki konotasi sebagai hewan politik yang berupaya membakar nalar.

Persis seperti upaya Nasdem dalam mengkosmetikisasi figur Anies yang kadung menjadi antitesis.

Seperti rezim Soeharto sebagai pemerintahan proksi Amerika, yang sebagian besar para menterinya adalah anggota “Mafia Berkeley” yang adalah lulusan doktor atau master dari University of California at Berkeley pada 1960-an. https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/07/090000079/mafia-berkeley-begawan-ekonomi-orde-baru

Lalu digantikan dengan SBY yang disebut sebagai “golden boy” Amerika, dan diteruskan oleh “second golden boy” yang tidak lain adalah Anies Rasyid Baswedan (ARB). https://news.detik.com/pemilu/d-6314145/zulfan-lindan-sby-golden-boy-of-america

Inilah fakta yang pada akhirnya membawa pemahaman kita, betapa sangat berbahayanya manuver Nasdem yang mendeklarasikan Anies sebagai capres partainya.

Kita tidak bisa menganggap bahwa ini persoalan main-main, karena cukup beresiko dan akan membangkitkan kembali rezim yang akan membawa kehancuran bangsa kita, dimana tergadainya seluruh kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, baik SDA maupun SDM yang dipastikan akan menjadi pengkhianat bagi bangsanya sendiri, tengoklah bagaimana rezim orba, dan ketika seorang pesinden menjadi Presiden yang terkenal dengan jargonnya “katakan tidak padahal korupsi!”

Kabar terbaru, Anies diangkat sebagai anggota dewan di Universitas Oxford, hal ini diketahui dari unggahan foto di akun Instagram @aniesbawedan, Jumat, 13 Januari 2023. https://edukasi.sindonews.com/read/994841/211/anies-baswedan-diangkat-jadi-anggota-dewan-universitas-oxford-1673596873

Dimana sebelumnya dalam acara diskusi panel lembaga ISEAS Yusof Ishak – Regional Outlook Forum 2023 di Singapura, Selasa, 10 Januari 2023. Anies mengkritik pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

“Contohnya, pembentukan ibu kota baru di Kalimantan. Sangat minim proses politik dan juga sangat minim keterlibatan atau partisipasi publiknya,” disambung dengan pernyataan, “Meski demikian, sambung Anies, Indonesia beruntung memiliki gerakan civil society yang giat dan bersemangat, juga aktivitas pers dan warganet di ranah media sosial yang turut mengawasi setiap proses penyelenggaraan pemerintahan.” kata Anies dikutip Kamis, 12 Januari 2023. https://www.viva.co.id/berita/nasional/1564870-anies-kritik-proyek-pemindahan-ikn-minim-proses-politik-dan-keterlibatan-publik

Menurut analisa penulis, apa yang dilakukan Anies adalah upaya untuk mendegradir popularitas Jokowi.

Karena hal ini memiliki korelasi yang kuat dimana hasil survei Indikator Politik Indonesia, merilis tentang elektabilitas Ganjar Pranowo yang disusul dengan Prabowo mengalami peningkatan, seiring dengan meningkatnya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah dibawah kepemimpinan Jokowi, sementara elektabilitas Anies yang menjadi antitesa Jokowi mengalami penurunan. https://youtu.be/rCo3YcYhyb0

Penulis berharap ini akan membawa kabar gembira, sekaligus pertanda tertutupnya peluang bagi episode ketiga Golden Boy Amerika yang ingin menjadi penguasa, yang secara pasti Indonesia akan menjadi “pemerintahan boneka,” Naudzubillah Summa Naudzubillah.

© 2021 Kabari Kabar

No Result
View All Result
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us