Membahas tentang koalisi seolah tidak ada habisnya. Koalisi merupakan gabungan partai untuk mencapai ambang batas PT 20% agar bisa mengusung pasangan Capres dan Cawapres. Selain PDI Perjuangan partai politik wajib mencari mitra agar bisa membentuk koalisi.
Ada satu koalisi yang benar-benar unik menjelang pemilu 2024. Koalisi ini namanya Koalisi Perubahan. Uniknya nama koalisi sudah ada tapi sebenarnya belum benar-benar terbentuk.
Lama melakukan pendekatan malah mentok di suatu hal yang sulit ditemukan titik kesepakatan. Masalah tersebut adalah penentukan kandidat Cawapres. PKS menginginkan Ahmad Heryawan dan Demokrat mewajibkan AHY jadi Cawapres Anies.
Panjang dan alotnya deklarasi koalisi sepertinya membuat Partai Nasdem pusing. Hal ini terlihat dari pernyataan salah satu elitnya.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan saat ini NasDem tinggal menunggu kesiapan dari Demokrat dan PKS untuk deklarasi koalisi. Willy menilai harus ada timbal balik dalam pembentukan koalisi.
“Sekarang NasDem ingin membalut logika saja. Kami justru yang ingin menunggu offering dari teman-teman yang lain. Ya masak NasDem terus yang kebelet, sekarang ini kan bagian dari proses, hubungan itu kan resiprokal, ya masak bertepuk sebelah tangan, nggak mungkin,” ujar Willy kepada wartawan, Rabu (18/1/2023).
Rupanya Nasdem sudah kebelet sejak lama agar koalisi segera terbentuk. Tentu saja Nasdem kebelet karen khawatir jika calon koalisi akan bubar jika lama tidak deklarasi.
Disaat koalisi yang lain terbentuk mereka masih jalan ditempat. Partai Gerindra dan PKB sukses membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, apalagi Koalisi Indonesia Bersatu sudah resmi deklarasi jauh-jauh hari.
Sedangkan Koalisi Perubahan sampai saat ini hanya dianggap melakukan gimik politik saja. Pernyataan-pernyataan mesra antar elit partai terkait Koalisi Perubahan tidak diikuti deklarasi resmi.
Nama Koalisi Perubahan sendiri sering menjadi bahan bercandaan karena bagaimana mau melakukan perubahan sedangkan salah satu parpolnya yaknik Nasdem masih berada di pihak pemerintahan.
Alotnya diskusi tiga partai ini membuat Nasdem frustasi sehingga tak disangka mengeluarkan pernyataan keputusasaan.
Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali mengungkapkan partainya bakal mendeklarasikan bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan dalam Pemilu 2024. Deklarasi akan dilakukan Februari mendatang.
“(Deklarasi) Februari, jadi NasDem akan deklarasi Anies dengan pasangannya. Entah dengan partai apa itu saya nggak tahu. Februari, tapi saya tidak tahu dengan partai apa,” kata Ali.
Ali mengatakan bisa saja deklarasi dilakukan dengan partai politik (parpol) di luar Koalisi Perubahan.
Sangat mengejutkan jika Nasdem deklarasi Anies dengan cawapresnya tapi tidak bersama Demokrat dan PKS.
Kita tunggu saja bulan Februari kira-kira partai mana yang diajak deklarasi bersama Nasdem.