Ke mana Anies? Adakah yang penasaran dengan keberadaannya? Apakah ada yang ingin tahu kenapa Anies masih diam?
Biasanya, kalau urusan pencitraan, Anies nomor satu paling terdepan. Motor Yamaha aja kalah. Yamaha semakin di depan, tapi Anies selalu seribu langkah di depan Yamaha.
Tapi ketika insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Anies nyaris tidak kelihatan batang hidungnya. Aneh sih, padahal media biasanya lebih pensaran dan mencari-cari Anies. Atau mungkin Anies sudah dicari-cari tapi entah ke mana?
Tapi kita tabayyun aja lah. Mungkin Bapak Anies sedang lelah karena terlalu sering safari politik. Badan pegal, pinggang encok dan sekujur tubuh masuk angin. Mungkin dia harus istirahat biar segar kembali.
Tapi di lokasi ada sebuah spanduk yang mencolok dan menarik perhatian di kawasan pemukiman terdampak kebakaran Depo Pertamina.
Spanduk itu bertuliskan kata “Anies” yang merupakan singkatan dari Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera. Spanduk itu lumayan besar, berukuran 3×2 meter. Spanduk itu juga bertuliskan ‘Aksi Kemanusiaan Bencana Kebakaran Plumpang’.
Ini ulah siapa?
Kenapa harus ada kata ‘Anies’?
Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera kalau disingkat harusnya ANIS, bukan ANIES. Ini terlalu dipaksakan, dan sangat kentara ini adalah ulah pendukung Anies. Kemungkinan besar ini adalah ulah mereka yang mau mengambil kesempatan dalam musibah untuk tampil eksis.
Kalau benar, ini sungguh keterlaluan. Kalau mau bantu, tidak usah pamer dengan spanduk gede dan dengan pesan terselubung.
Okelah kalaupun misalnya itu dari Anies atau relawan Anies, tidak perlu sampai segitunya kali. Akan lebih baik kalau Aniea gentleman mendatangi korban kebakaran tersebut.
Bukankah salah satu yang terdampak kebakaran adalah lahan yang diberikan IMB oleh Anies? Harusnya Anies dengan gagah berani datang ke sana seperti saat kampanye atau saat membawakan IMB dengan senyum yang memukau itu.
Kita tunggu selama beberapa hari ke depan apakah Anies bernyali menampakkan diri di sana. Kalau tidak berani, fixed Anies dan timnya sudah melakukan kalkulasi untung rugi hadir di sana.
Kalau tidak datang, bisa jadi, Anies tidak mau semakin merusak namanya. Tahun politik tidak boleh gegabah bikin manuver. Saya yakin Anies bukan orang bodoh. Dia pasti sedang bingung harus berbuat apa.
Anies mau ngeles gimanapun tidak akan bisa menghilangkan fakta bahwa dia melegalisasi lahan ilegal, terbitkan IMB hingga dianggap sudah bikin kontroversi parah demi ambisi politik. Lahan ilegal, dukung warga menetap di sana, berikan IMB, terjadi kebakaran. Ini kesalahan yang sangat fatal. Mau ngeles gimanapun, tetap tidak ada celah untuk meloloskan diri.
Kalau insiden ini tidak terkait dengan jejak Anies, dijamin 100 persen dia akan datang paling duluan, memberikan simpati dan dukungan moral, tebar pesona dan eksis sambil menunggu orang teriaki dia ‘Anies presiden’.
Anies harus hadir di sana, jangan cuma diwakili orang lain atau spanduk. Jangan jadi orang yang diam menghitung situasi. Jangan cuma muncul saat ada maunya aja dan di saat ada masalah langsung muntaber (mundur tanpa berita).
Menurut kalian apakah Anies mau datang?
Saya sebut ini ada potensi maju kena mundur kena.
Anies kemungkinan besar tidak akan datang. Kalau bicara logika, Anies bukan gubernur lagi. Dia hanya orang biasa. Kalau dia ke sana, pasti akan dituduh sedang kampanye terselubung. Dia akan diprotes besar-besaran. Bukan gubernur tapi masih berani cari muka.
Ini bukan urusannya lagi karena yang terseret adalah Pertamina dan pihak berwenang yang sedang melakukan penyelidikan. Anies tidak ada alasan untuk datang. Jadi wahar kalau dia tidak datang.
Tapi kalau dia tidak datang, juga akan kena sikat karena bakal dinarasikan tidak berani tanggungjawab soal IMB itu. Pusing, kan? Jadi serba salah. Narasi bisa semakin liar. Di media sosial, nama Anies semakin berkibar. Isinya hancur parah. Anies jadi bulan-bulanan. Rekam jejak dan jejak digital bertebaran di mana-mana. Dia terus disandingkan dengan ucapan Ahok. Hancur.
Tapi itu bukan urusan kita. Itu urusan Anies, biar dia yang peras otak untuk membalikkan situasi ini agar tidak semakin ruwet.