Kadrun. Istilah yang meresahkan bagi pihak yang menerima label ini, dengan definisi menurut Wikipedia seperti ini:
Dalam politik Indonesia, istilah kadrun (singkatan dari kadal gurun) adalah sebuah julukan yang ditujukan kepada orang-orang yang dianggap berpikiran sempit, terutama yang dipengaruhi oleh gerakan ekstremisme dan fundamentalisme dari Timur Tengah, untuk menstigma pihak yang dicap radikal.
Pikiran yang sempit, saking sempitnya sampai tidak mampu menampung pemahaman bahwa di negeri ini ada beragam suku, agama, ras, dan golongan … sehingga kalau berbeda akan dimusuhi atau dianggap salah dan perlu diluruskan, bahkan bila perlu diperangi.
Saking sempitnya pikiran, sampai sukar menerima kenyataan bahwa di dunia ini tak hanya pemikiran atau pemahaman yang fundamentalis atau ekstrem, yang berasal dari pemahaman agama yang sempit, dangkal, atau penafsiran seenak udelnya yang boleh mewarnai masyarakat, tapi beragam pemahaman dan keyakinan, dengan menjalankan nilai-nilai secara umum yang berpijak pada moral, akhlak, dsn kebenaran yang “disepakati” bersama.
Sejak istilah ini dimunculkan dan dibahas lewat narasi-narasi, terutama oleh Denny Siregar, sampai hari ini sebutan kadrun masih cukup ampuh buat memperingatkan masyarakat akan adanya kelompok dengan definisi yang disematkan oleh Wikipedia tadi.
Kita pun sama-sama tahu bagaimana meresahkannya keberadaan kelompok ini di masyarakat. Daerah yang semula adem ayem, toleransi bagus, serta hidup saling menghargai di tengah perbedaan yang ada dalam banyak hal, terutama dari keyakinan (agama), begitu masuk satu dua kadrun, maka kondisinya akan mulai berbeda. Ketenangan terusik, kecurigaan muncul, keberagaman juga lantas terancam karena tak jarang pelaku ingin “menyamakan” semua sesuai keyakinan atau pemahaman mereka.
Namun, kini kita bisa memperluas atau malah memunculkan definisi lain dari “kadrun” pasca terungkapnya kasus korupsi proyek BTS senilai delapan triliunan lebih, yang menjadikan Sekjen Nasdem Johnny Plate dan kelima orang lainnya sebagai tersangka itu, termasuk adik dari Johnny Plate yang terlibat kasus yang sama pula.
Kita sebut saja namanya KoAlisi Delapan tRiliUN yang bisa disingkat pula dengan KADRUN kalau diambil lima huruf kapitalnya. Koalisi atau bermufakatnya beberapa tersangka dalam kasus korupsi proyek BTS yang merugikan negara sampai delapan triliun ini bukankah tak kalah membahayakan dan bikin rugi negara kalau sampai terbentuk di mana-mana?
Nah, sambil menantikan koalisi delapan triliun yang baru ditangani Kejagung RI itu diselidiki lebih lanjut hingga nanti para pelakunya dihukum setimpal dengan perbuatan mereka, kita berharap dampak yang dihasilkan oleh peristiwa itu dapat cukup signifikan dalam menghukum siapa saja yang kemungkinan terlibat, juga siapa saja yang bukannya mendorong agar hukum ditegakkan melainkan malah membela sambil membawa nama Tuhan.